Atlantis,
Atalantis, atau Atlantika(bahasa
Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang
pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias
Dalam catatannya,
Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan
laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun
sebelum waktu Solon,
atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis
tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Atlantis umumnya
dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori
politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli,
mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh
tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan
kejadian yang telah berlalu, seperti letusan
Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia
terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM
atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Masyarakat sering
membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik,
namun umumnya tidak mempercayainya dan terkadang menjadikannya bahan lelucon.
Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad
Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan
kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance,
seperti "New Atlantis" karya Francis
Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi
ilmiah hingga buku
komik dan film.
Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan
hilang).
JADI APAKAH
INDONEIA ADALAH ATLANTIS
YANG HILANG ????
Akhir November 2004,
seorang peneliti asal Amerika Serika, Robert Saemast mengklaim dirinya telah
menemukan sisa-sisa kota
hilang atlantis didasat laut mediterania timur.
Sarmast (38 tahun)
adalah seorang arsitek asal Los
Angeles. Ia mengabdikan 2,5 tahun waktunya untuk
mencari kota
hilang atlantis yang djelaskan dalam dialog plato, ‘the timaeous and the
Critias.
Dengan kapal
ekspedisi ‘Flying Enterprise’, ia meneliti wilayah itu berdasar data sonar
sebelumnya yang didapat dari ekspedisirusia dan prancis. Sarmast menceritakan
dirinya menggunakan sonar untuk mentisir dasar lait 80 kilometer tenggara siprus
dan menemukan adanya dinding-dinding buatan manusia, salah satunya sepanjang 3
kilometer dan parit-parit pada kedalaman 1500 kilometer.
“kami menemukan lebih
dari 60 hingga 70 titik yang cocok dengan deskripsi plato mengenai layout umum
bukit acropolis atlantis, maka ini pastilah kebetulan yang luar biasa” katanya.
Diakui Sarmast adalah
satu keajaiban dirinya menemukan dinding-dinding yang lokasi dan panjang sama
dengan deskripsi Plato dalam tulisannya mengenai kota Atlantis. Dikatakan bagian dasar laut
disana juga menunjukan lokasi itudahulu pernah berada diatas permukaan laut.
“namun kami belum bisa memberi bukti dalam bentuk sisa bangunan karena ia masih
terkubur beberapa meter dibawah dasar laut”, ujar Sarmast.
Sementara pimpinan
arkeolog Cyprus Pavlos Flourentzos mengatakan, “memang mungkin atlantis berada
disekitar Cyprus karena
legenda kota
yang hilang menyelimuti benak banyak orang dan mempercayai keberadaannya,
hingga banyak peneliti berusaha mencarinya” ujarnya.
Plato (427-347 SM)
menyatakan atlantis adalah negri makmur, terletak didepan selat yang diapit
pilar-pilar Hercules (the pillars of Heracles)
Negri itu lebih besar
dari bangunan Asia dan Libia. Terdapat jalan
kepulau-pulau lain dan dari tempat ini akan ditemui sisi lainnegi yang dikellingi
lautan sejati. Selat Heracles hanyalah satu-satunya pelabuhan dengan gerbang
sempit. Tapi laut yang lain adalah samudra yang luas dimana benua yang
mengelilinginya adalah benua tanpa batas.
Diatlantis terdapat
kerajaan besar yang menguasai seluruh pulau dan daerah sekitarnya termasuk
libia, kolom kolom Heracles, sampai sejauh Mesir, dan di Eropa sampaii sejauh
Tyrrhania. Lalu terjadilah gempa bumi dan banjir besar. Hanya dalam satu malam,
seluruh penghuninya ditenggelamkan kedalam bumi dan Atlantis hilang ditelan
laut.
Dalam perkembangannya
spekulasi lokasi Atlantis begitu beragam. Ada
yang mengatakan berada di Karibia, ada yang menyebut di Amazon, Brazil.
Uniknya peneliti asal Brazil,
Aryso Santos mengungkapkan Atlantis adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia.
Fakta tersebut berdasarkan penelitian dirinya selama 30 tahun dan menghasilkan
buku Atlantis, “The Lost Continent Finnaly Found, The Definitive Localization
Of Plato’s Lost Civilization”. Dalam bukunya tersebut, Santos
memaparkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung
berapi dan cara bertani, yang akhirnya menimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia.
System terasiasi sawah yang khas di Indonesia,
menurutnya ialah bentuk yang diadopsi oleh candi Borobudur,
piramida di mesir , dan bangunan kuno Aztec di Mexiko.
Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah
Negara Indonesia
merupakan suatu benua menyatu, tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau
seperti sekarang. Menurut Santos pada masa lalu, Atlantis merupakan benua yang
membentang dari bagian selatan India, Sri langka, Sumatra, Jawa, Kalimantan,
terus kearah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Wilayah
itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dn dikelilingi oleh samudra yang
menyatu bernama Orientale, terdiri dari samudra hindia dan samudra pasifik.
Teori Plato
menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung
merapi. Pada musim itu sebagian besar bagian dunia masih diliputi oleh lapisan-lapisan
es (era Pleistocene). Dengan meletusnya gunung-gunung berapi secara bersamaan
yang sebagian besar diwilayah Indonesia
(dulu) itu, tenggelamlah sebagian benua yang diliputi oleh air yang berasal
dari es yang mencair. Diantaranya letusan gunung Meru di India selatan dan
gunung Semeru/Sumeru/mahameru di Jawa timur. Lalu letusan gunung berapi
disumatra yang membentuk Danau Toba dengan pulau Samosir, merupakan puncak
gunung meletus saat itu. Letusan paling dahsyat dikemudian hari adalah Gunung Krakatau
yang memecah bagian Sumatra dan Jawa dan
pulau-pulau lainnya serta membentuk selat daratan sunda.
Bahwa
Indonesia adalah wilayah dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus
membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri didalam pergaulan
internasional sebab Atlantis pada masanya adalah pusat peradaban dunia
Dikutip dari surat
kabar MONITOR 4-10 November edisi 70 thn II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar