^-^

selamat datang di Pricilia's bLog and ENJOY THE POST ^-^

Jumat, 30 Desember 2011

Gambar Kemegahan Dalam Piramid

  
Piramid atau piramida adalah konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya, digunakan sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan).
Dalam sejarah konstruksi bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya dikenal menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman Nabi Yusuf ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.
Di beberapa daerah di Indonesia, dikenal bangunan yang memiliki konstruksi mirip piramida di antaranya penden berundak yang dikatakan sebagai prototipe piramida, maupun candi candi diantaranya yang mirip dengan konstruksi piramida adalah candi sukuh bahkan Candi Borobudur bisa dikatakan merupakan bentuk konstruksi piramida yang dimodifikasi
Beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida.
Ada yang menyebutnya sebagai bangunan warisan UFO dengan alasan terdapat bangunan mirip piramida ditemukan di Mars yang berada satu lintang derajat yang sama dengan lintang derajat di Bumi, ada pula yang mengatakan peninggalan peradaban Atlantis dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida digunakan dengan alasan bahwa pada peradaban lampau, manusia mengalami kesulitan untuk membuat konstruksi kubah. Oleh karena itu digunakanlah konstruksi piramida untuk mempermudah. Konstruksi kubah sendiri baru digunakan pada masa Romawi dengan konstruksi pelengkung pada bangunan betonnya dan Romawi Timur yang disempurnakan pada masa peradaban Islam.
Inilah beberapa gambar kemegahan dalam piramid :)

 

 
 


 


 


10 KEJADIAN BESAR DI DUNIA SELAMA TAHUN 2011

1. Revolusi di Kawasan Timur Tengah dan Afrika



Awal tahun 2011 merupakan awal yang buruk bagi sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun dengan pemimpin-pemimpin bersikap tirani dan otoriter.

Pada 14 Januari 2011, Presiden Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun, terguling oleh gerakan revolusi yang dilakukan rakyatnya. Disusul kemudian dengan tergulingnya presiden Mesir yang telah berkuasa selama 30 tahun, Hosni Mubarak. Presiden ini juga digulingkan melalui aksi people power selama sekitar 25 hari, dan dia mundur dari jabatannya pada 12 Februari 12.

Setelah revolusi di Tunisia dan Mesir, gelombang revolusi melanda negara-negara di sekitarnya, seperti Yaman, Libya, Oman, Aljazair, Bahrain, Iran, dan Suriah. Yang paling tragis nasib Presiden Libya Muammar Khadafi. Karena tak mau lengser, basis-basis pertahanannya di ibukota Libya dibombardir NATO. Khadafi akhirnya tewas setelah lubang persembunyiannya di Kota Sirte ditemukan para pemberontak, dan kepalanya ditembak. 


2. Gempa dan Tsunami Jepang



Pada Jumat 11 Maret 2011 sekitar pukul 14.46 waktu setempat, gempa berkekuatan 8,9 pada skala Ritcher (SR) mengguncang pantai timur Jepang, disusul gempa susulan berkekuatan 7,4 SR.

Sekitar 16.000 orang tewas, 4.000 orang hilang, dan 6.000 orang terluka di delapan prefektur. Bangunan yang hancur dan rusak mencapai 125.000 unit. Selain itu, gempa dan tsunami juga memicu ledakan di Reaktor Nuklir Fukushima. 


3. Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton



Pernikahan yang dilangsungkan pada 29 April 2011 ini dianggap sebagai pernikahan terakbar abad ini. Tak heran, karena selain Royal Wedding atau Pernikahan Kerajaan Inggris ini menghabiskan dana sekitar $40 juta poundsterling atau sekitar Rp369 miliar, pernikahan yang ditayangkan langsung oleh berbagai stasiun televisi di dunia ini diperkirakan ditonton oleh sekitar 2 miliar orang. 


 4. Osama bin Laden Tewas



Pengumuman tewasnya Osama diumumkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 1 Mei 2011, namun Osama tewas sepekan sebelumnya. Pendiri Al Qaeda ini tewas ditembak anggota pasukan Amerika di Abottabad, Pakistan, dalam sebuah operasi khusus. Selain Osama, dua orang pengikutnya juga dikabarkan tewas dalam drama baku tembak saat kediaman Osama di Abottabad diserbu.

Amerika menganggap Osama sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam serangan terhadap gedung kembar World Trade Centre (WRC) pada 11 September 2011. 


5. Pembantaian di Oslo, Norwegia



Semula kejadian pada 22 Juli 2011 ini diduga sebagai aksi terorisme karena diawali dengan ledakan bom yang menewaskan tujuh orang di pusat kota Oslo. Satu jam kemudian, seorang pria berseragam polisi yang belakangan diketahui bernama Anders Behring Breivik, mendatangi Pulau Otoya yang berjarak sekitar 50 mil dari kota tersebut, dan menembaki sekitar 700 pemuda yang tengah menghadiri pertemuan organisasi pemuda Partai Buruh di pulau itu.

Saat penembakan dilakukan, sejumlah pemuda sempat melarikan diri, dan Anders yang berusia 32 tahun, mengejar dan mencarinya ke mana-mana, termasuk semak-semak, gua dan di antara bangunan-bangunan di Pulau Otoya. Sedikitnya 91 orang tewas dalam kejadian ini. Korban selamat kebanyakan nekat terjun ke laut dan berenang menjauhi pulau.   


6. Tabrakan Kereta di China 



Pada 23 Juli 2011 dua kereta ekspres di Cina bertabrakan, dan mengakibatkan 32 orang tewas. Musibah bermula ketika kereta ekspress D3115 dari Hangzhou menuju Wenzhou di provinsi Zhejiang, China timur, berhenti akibat kehilangan tenaga setelah disambar petir. Pada saat kereta berhenti, datang kereta ekspres D301 dari kota Shuangyu, Wenzhou. Tabrakan tak terelakkan, sehingga beberapa gerbong keluar rel, dan dua di antaranya jatuh dari jembatan setinggi lebih dari tiga meter, sementara satu di antaranya tergantung di sisi jembatan. 


7. Resesi Ekonomi Eropa



Awal Agustus bangsa-bangsa di Benua Biru menghadapi mimpi buruk yang dipicu krisis utang bidang properti di Amerika Serikat. Tanpa dapat dicegah, negara-negara seperti Inggris, Italia, Yunani dan lain-lain, terperosok dalam jurang resesi keuangan yang parah akibat kegagalan membayar utang, sehingga negara mereka bergejolak.

Perekonomian Yunani dan Italia bahkan hancur sehingga pada November, atas desakan berbagai kalangan, Perdana Menteri Yunani George Papandreou dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, mengundurkan diri. Hingga kini, resesi masih mendera Benua Biru. Sejumlah analis bahkan memprediksi, krisis ini baru akan mencapai klimaks pada pertengahan 2012.


8. Kerusuhan London



Kasus ini merupakan buah dari resesi yang melanda Eropa. Persoalan bermula dari kematian Mark Duggan, pemuda 29 tahun yang disebut-sebut sebagai anggota geng bersenjata di London. Mark tewas akibat tembakan polisi di dadanya.

Kematian Mark disikapi dengan amarah oleh para pemuda di negeri Lady Di, sehingga pada 6 Agustus 2011 kerusuhan meletus di Tottenham, London Utara. Kerusuhan yang diwarnai penjarahan dan pembakaran kendaraan serta gedung-gedung itu menyebar dengan cepat ke seluruh London dan kota-kota lain di Inggris. Kembang api, bom molotov dan senjata lain dilemparkan massa kepada polisi. Toko-toko dijarah, warga dianiaya dan dirampok. Kerusuhan baru berhenti pada 12 Agustus, setelah polisi menangkap lebih dari 1.000 perusuh, dimana 400 di antaranya kemudian diadili.

Kerusuhan ini menewaskan 5 orang dan mencederai 16 orang. 


9. Banjir di Thailand



Musibah yang terjadi mulai 18 Oktober 2011 ini melanda 48 provinsi di Thailand, dan baru surut seluruhnya setelah 40 hari. Banjir ini tak hanya meredam 2,3 juta rumah penduduk, tujuh kawasan industri dan 300.000 hektar lahan pertanian, tapi juga melumpuhkan aktifitas perekonomian dan pemerintahan, serta menewaskan sedikitnya 370 orang.


10. Terjangan Badai Washi di Filipina


Badai Washi yang berkecepatan lebih dari 200 km/jam, menerjang kawasan pantai timur Pulau Mindanao dan sekitarnya pada Jumat 16 Desember 2011, mengakibatkan sungai-sungai meluap, memicu banjir bandang, dan tanah longsor. Sedikitnya 957 orang tewas dan 49 orang hilang.

Banyaknya korban jiwa diakibatkan ketidaksiapan warga dalam mengantisipasi datangnya bencana, mengingat badai menerjang pada malam hari di saat sebagian besar dari mereka telah tidur lelap. Kota besar pelabuhan di Filipina selatan, yakni Cagayan de Oro dan Iligan, merupakan kawasan yang paling parah diterjang badai Washi. Di kedua lokasi ini, korban tewas mencapai sekitar 579 orang.   


Just Share     

Kamis, 01 Desember 2011

KOTA - KOTA TERDINGIN DIDUNIA

1. Yakutsk, Russia



Yakutsk, lokasinya di Siberia Utara. Kota inilah pemegang rekor kota terdingin di dunia. Normalnya suhu di sini sekitar minus 45,9°C (−51 °F) dan pada puncaknya bisa mencapai -71.2°C (-96.2 °F). Anda hanya bisa mencapai kota ini pada musim panas menggunakan feri dari Lena Highway menyeberangi sungai Lena. Pada musim lainnya sungai ini akan membeku. 



2. Oymyakon, Russia



Masih di Siberia Utara, di kota Oymyakon ini temperatur rata-ratanya minus 41.2 °C (−42.0 °F) dan bisa mencapai –65.4 °C (−86 °F). Tapi pada musim panas temperaturnya bisa melonjak menjadi normal di sekitar 22.2 °C (72.0 °F) sehingga cukup bersahabat. 


3. Verkhoyansk, Russia



Kota ini merupakan kota terkecil ketiga di Rusia dan dihuni hanya oleh kira-kira 1400 kepala. Siapa yang betah tinggal di sini? Suhu normalnya di minus 40 °C (−40 °F) dan puncaknya hingga −69.8 °C (−93.6 °F). Tapi di sini masih merupakan tempat menarik jika ingin mengunjungi wilayah bersalju beku. 


4. Barrow, Alaska, USA




Alaska dikenal sebagai negara bagian paling dingin di Amerika Serikat karena lokasinya paling utara dekat dengan Antarctic Circle. Di antara kota-kota di negara bagian ini, Barrow adalah yang paling dingin. Temperatur rata-ratanya minus 20.1 °C (−29.0 °F) tapi di saat yang lain bisa dingin mencekat pada -53.0 °C (−47.0 °F). Di kota ini Anda bisa menjumpai fenomena Aurora yang cantik. 

justshare

DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

1.1  Arsitektur Komputer
a.      Peralatan Input
·      Keyboard , menginput data dengan menekan tombol-tobol yang tepat hampir mirip dengan mesin tik akan tetapi keyboard memiliki kelebihan diberbagai bagian.
·      Alat Penunjuk , contohnya seperti mouse, trackball, touchscreen, light pen (berbentuk pulpen dan dapat digunakan untuk menunjuk layar) dan unit remote control.
·      Alat input otomatis data sumber , terbagi menjadi dua yaitu Alat Pembaca Optis (alat input yang membaca data dengan menyinari suatu sinar terang di atas data dan kemudian menangkap citra yang terpantul pada matriks sel-sel photoelectric) dan Alat Pembaca Magnetis (alat pembaca yang menggunakan tinta khusus yang berisi zat yang dapat diberi muatan magnet)
·      Alat Input Pengenal Suara, contohnya seperti michropone dan touchtone
·      Alat Input Video
·      Alat Input Penerima Gerak, contohnya seperti headset dan glove

b.      Pemrosesan Pusat dan Penyimpanan sekunder
Central Processing Unit (CPU) mengendalikan semua unit system komputer dan mengubah input menjadi output. Unit pengendalian (control unit) membuat semua unit bekerja sama sebagai suatu sistem. Misalnya prosesor dan arithmetic and logic unit (ALU) merupakan tempat berlangsungnya operasi perhitungan logika serta mengolah isi penyimpanan primer. Penyimpanan sekunder menyediakan tempat untuk menyimpan
program dan data saat tidak digunakan.
Bentuk Penyimpanan Sekunder :
·         RAM (Random Access Memory), jenis penyimpanan primer yang mudah hilang (volatile) karena data akan hilang jika listrik padam.
·         ROM (Read Only Memory), jenis penyimpanan sekunder yang bersifat non-volatile karena data disimpan secara permanent dan jika listrik padam data tidak akan hilang
·         Cache Memory, merupakan RAM khusus yang bekerja sangat cepat dan digunakan untuk membantu RAM biasa dalam proses data.

c.       Peralatan Output
Dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Softcopy, terdiri dari dua jenis :
·         Monitor : CRT dan Layar Datar (LCD, EL, Plasma)
·         Audio
2.      Hardcopy, terdiri dari :
·         Printer : Impact, Thermal, Inkjet, Laser, Multifungsi
·         Plotter : Pena, Electrostatis, Thermal, Pemotong, Format Lebar
·         Computer Output Microfilm (COM)

1.2  Software
·         System operasi
adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi boot diri.
Contoh-contoh system operasi antara lain MS.dos, MS.Windows, Unix, Linux, Mandrake dan lain-lain.

·         Aplikasi
adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. 
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

1.3  Peranan Peralatan Input dan Output Serta Software dalam Pemecahan Masalah
Keseluruhan komponen perangkat input, output dan software dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah. Semuanya saling behubungan dan mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya. Perangkat input dan output berperan dalam proses penyelesaian masalah dalam hal perangkat keras, sedangkan perangkat lunak, baik sistem maupun aplikasi membantu para manajer untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan perorangan, dengan menyederhanakan penciptaan dan transmisi data.



SIKLUS HIDUP SISTEM

SISTEM HIDUP SISTEM

1.1   Dasar  Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasisisteminformasiberbasiskomputermerupakanaktivitas yang berskalaluas yang melibatkan orang danfasilitas yang banyak, uangdanperalatandalamjumlah yang besar, dan waktu yang panjang.
PerencanaanSistemInformasiBerbasisKomputerjugamempunyaimanfaat, yaitu:
·         Memberikandasarpengontrolan.
·         Mendefinisikanlingkupproyek;
·         Mengatururutantugas;
·         Mengetahuibidangmasalah yang potensial;

1.2   Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1.       Fase Perencanaan
Pada fase perencanaan ini adalah tahap awal dalam siklus hidup system. Fase perencanaan dimulai dengan menyadari masalah yang ada , kemudian mengidentifikasi masalah yang ada untuk dicari jalan keuarnya, menetapkan tujuan system, mengidentifikasikan kendala-kendala pada sistem yang nantinya akan menghambat proses penyelesaian masalah, membuat studi kelayakan atas system yang dibuat apakah sudah maksimal untuk pencapaian tujuan , menyiapakan usulan penelitian system, dan kemudian menyetujui atau menolak proyek penelitian dan yang terakhir menetapkan mekanisme pengendalian dengan menentukan apa yang harus dikerjakan dan kapan akan dilaksanakan.

2.       Fase Analisis
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
                Tahapan dalam fase analisis ini antara lain :
·         Mengumumkan penelitian system
·         Mengorganisasikan tim proyek
·         Mengidentifikasikan kebutuhan informasi
·         Mendefinisikan kriteria kinerja system
·         Menyiapkan usulan rancangan
·         Menerima atau menolak proyek rancangan]

3.       Fase Desain
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :
·           Menyiapkan rancangan system yang terinci yang lebih mudah untuk dipahami
·           Mengidentifikasi berbagai alternative konfigurasi system yang merupakan suatu proses berurutan, dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
·           Mengevaluasi berbagai alternative konfigurasi system , Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
·           Memilih konfigurasi terbaik
·           Menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
·           Menyetujui atau menolak penerapan system

4.       Fase Implementasi
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
·         Merencanakan penerapan
·         Mengumumkan penerapan
·         Mendapatkan sumber daya perangkat keras, sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui.
·         Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
·         Menyiapkan database
·         Menyiapkan fasilitas fisik
·         Mendidik peserta dan pemakai
·         Menyiapkan usulan cutover, proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
·         Menyetujui atau menolak masuk ke system baru
·         Masuk kesistem baru

5.       Fase Operasi
Pada tahap operasi ini terdapat lima langkah, antara lain :
·         Menggunakan system
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
·         Audit system
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
·         Memelihara system
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a.     Memperbaiki kesalahan
b.    Menjaga kemutakhiran sistem
c.     Meningkatkan system
·       Menyiapkan usulan rekayasa ulang
·       Menyetujui atau menolak rekayasa ulang system

1.3   prototyping
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).

Daya tarik prototype, yaitu :
a.     Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
b.    Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
c.     Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
d.    Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
e.    Penerapan lebih mudah.

Potensi kegagalan prototype, yaitu :
a.     Bersifat tergesa-gesa.
b.    Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c.     Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d.    User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
a.     Risiko tinggi
b.    Pertimbangan interaksi pemakai
c.     Jumlah pemakai banyak
d.    Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
e.    Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
f.      Sistem yang inovatif
g.     Perilaku pemakai yang sukar ditebak.













Jumat, 25 November 2011

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)

1.                     BERBAGAI PANDANGAN MENGENAI IRM
Minat terhadap manajemen sumber informasi (IRM) meningkat sangat besar sejak Mehdi Khosrowpour, seorang professor MIS pada Pennylvania State University di Harrisburg, pada tahun 1988, mendirikan Information Resource Management Association dan mulai menerbitkan Information Resource Management journal. Dalam terbitan pertamanya, Tor Guimaraes, seorang professor MIS pada St. Cloud State University, mengemukakan bahwa walaupun telah banyak tulisan mengenai IRM, namun tak ada satupun definisi yang diterima secara umum. Ia memberi tiga pandangan pokok. Pandangan pertama menyatakn bahwa informasi adalah sebagai sumber yang harus dikelola, yang kedua mengenai pengelolaan siklus hidup system, dan yang ketiga berkenaan dengan pengelolaan sumber-sumber yang menghasilkan informasi.

IRM SEPERTI HALNYA MANAJEMEN INFORMASI SUMBER

Informasi adalah salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya sumber-sumber lain. Informasi adalah sumber konseptual yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut. Kritik terhadap pandangan IRM ini muncul. Alasannya adalah bahwa denga pandangan seperti itu, maka pengukuran nilai informasi menjadi sulit. Dan adanya kenyataanbahwa informasi bersifat konseptual bukan fisik.
I
RM MERUPAKAN CARA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SISTEM INFORMASI
Dari pada mengandalakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh manajemen puncak, yang berlaku untuk seluruh organisasi, sebaiknya perhatian harus ditujukan kepada tingkat bawah, dimana sistem dikembangkan. Pandangan ini menganggap IRM sebagai metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan system yang dapat menghasilkan informasi berkualitas. Dasar dari pandangan ini adalah adanya keyakinan bahwa tugas-tugas pengelolaan semua informasi dalam perusahaan begitu banyak bila hanya dilkakuan dengan satu usaha.situasi ini sama seperti pada waktu usaha MIS pertama kali dilakukan, yaitu dengan menerapkan satu sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh organisasi. Kita telah mengetahui bahwa usaha-usaha awal tersebut umumnya gagal dan mendorang diketemukannya DSS.
Walalupun argumen bahwa kebijaksanaan yang dibuat sendiri tidak akan cukup adalah benar, namun kelemahan utama dari pandangan ini adalah bahwa ia mengabaikan perlunya control terpusat dan control yang terkoordinasi.

IRM SEBAGAI MANAJEMEN SUMBER KOMPUTERISASI

Karena sulit untuk mengukur nilai informasi, maka perhatian diarahakan kepada sumber-sumber yang menghasilkan informasi. Asumsi dasarnya adalah bahwa jika perusahaan mengelola komputernya, databasenya, spesialis informasinya, dan sebagainya, berarti ia mengelola informasinya.
Kritik terhadap pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan dapat dikelabui untuk percaya bahwa informasinya telah dikelola, dimana pada kenyataanya pada waktu itu ia tidak kelola. Perusahaan tidak boleh terlalu terlibat dalam manajemen sumber, yang hal ini akan menghilangkan pandangan mengenai komoditi yang dihasilkan oleh sumber tersebut yaitu informasi. 

PANDANGAN YANG LUAS TERHADAP IRM 

Mehdi Khosrowpour mengemukakan kepada penulis buku ini, melalui surat pribadi, bahwa definisi IRM adalah, “Konsep manajemen sumber informasi mengenal informasi sebagai sumber oraganisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominant yang lain, seperti orang, bajan, keuangan, peralatan, dan manajemen. Lebih jauh lagi, IRM ini menghendaki adanya manajemen komprehensif terhadap semua komponen teknologi pemrosesan informasi maupun terhadap elemen manusia, agar keduanya dapat mengumpulkan, memproses, menyebarkan, dan mengelola informasi, yang merupakan aset organisasional yang utama. “Ia mengidentifikasi sumber informasi yang meliputi: informasi, hardware pemrosesan, software pemrosesan, telekomunikasi, otomatisasi kantor, struktur sistem informasi, para professional system, end-user, dan struktur manajemen. Pandangan mengenai IRM dalam buku ini adalah sesuai dengan definisi dan dafar sumber yang dikemukakan oleh Khosrowpour ini. 

2.        INFORMASI SEBAGAI SUMBER STRATEGIS

Kita telah mengetahui bahwa perusahaan berada dalam lingkungan yang terdiri atas elemen-elemen, seperti pelanggan, pemasok, pemerintah, dan pesaing. Pandangan ini dilukiskan pada gambar 19.1. Perusahaan berusaha untuk menetapkan arus sumber fisik dan informasi secara dua arah dengan semua elemen tersebut kecuali dengan pesaing. Secara ideal, hanya arus informasi yang masuklah yang menghubungkan perusahaan dengan pesaingnya.
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memelihara operasi yang menghasilkan keuntungan, sehingga ia dapat terus memberikan produk dan pelayanan (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Perusahaan harus menjalankan tujuannya tersebut dalam kendala yang diakibatkan oleh lingkungan.walaupun semua elemen dapat mengakibatkan terjadinya kendala, namun yang paling kelihatan adalah yang datangnya dari pesaing. Pesaing secara aktif berusaha untuk menyaingi keberhasilan perusahaan tersebut.
 
3.        PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER-SUMBER INFORMASI 

Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaan tersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. Aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan pada masa yang akan dating dan cara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan rencananya untuk sumber-sumber informasinya. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnya SPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang secaara bertahap. William R.Kingprofessor pada University of Pittsburgh menetapkan tiga tahapan ini yaitu pra- perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR modern

ERA PRA-PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan sumber informasi yng pertama dilakukan oleh manajer dari unit pelayanan informasi. Ini merupakan pendekatan atrau cara bottom up, karena ia tidak banyak menyita perhatian dari misi organisasi. Ia digabungkan dengan sumber hardware yang terakhir yang mempunyai kapasitas yang cukup untuk menyerap aplikasi baru.
Pada akhir periode ini perusahaan mulai menyadari bahwa cara bottom up ini menghasilkan system yang terpisah yang tidak dapaat saling sesuai antara satu denganyang lainnya. Sebagai contoh, bnk mengetahui jika pelnggannya mempunyai account cek, account tabungan, dan pinjaman. Maka pelanggan tersebut ditampilkan pada tiga database terpisah dan sulit untuk mengkombinasikan datanya. Pemecahannya adalah dengan mengembangkan master plan untik memastikan bahwa proyek system yang akan dating nanti akan menghasilkan system yang dapat bekerja sama secara koordinatif.
Gambaran yang penting dari perencanaan ini adalah daanya kenyataan bhwa ia dilakukan dalam unit pelayanan informasi dengan partisipasi aktif eksekutif perusahaan yang kecil. 

ERA SPIR AWAL
Selama akhir 1970-an perusahaan-perusahaan mulai melakukan pendekatan atau cara top down terhadap perencanaan dengan menyadari bahwa langkah pertama adalah menentukan tujuaan organisasi. Bila hal ini telah dilakukan, maka tujuan tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk merencanakan aktifitas dari setiap unit organisasional perusahaan. Setiap unit diharapkan bisa menetapkan rencana yang memungkinkan unit tersebut dapat mendukung perusahaan selagi ia berjalan mencapai tujuannya. Unit pelayanan informasi bisa dimasukkan kedalam perencanaan ini.
Ada beberapa pendekatan dasar yang dikembangkan untuk melakukan perencanaan top-down bagi sumber-sumber informasi ini. Pendekatan- pendekatan yang banyak mendapatkan perhatian adalah BSP IBM, CSF, transformasi susunan strategis dan SLC yang diperluas.
BSP IBM. IBM mengembangkan teknologi yang metodologi yang disebut Business System Planning (BSP). Yang merupakan pendekatan studi total. Setiap manajer di interview untuk menentukan kebutuhan informasinya dan system diimplementasikan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut. Asumsinya bahwa manajer bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan dan dengan memberikan informasi yang dibutuhkan maka tujuan tersebut akan tercapai.
Faktor keberhasilan yang penting. Awal mula terjadinya pendekatan CSF untuk perencanaan sumber informasi ini berasal dari Professor Harvard, William Zani pada tahun 1970 ketika ia mengidentifikasi variable keberhasilan kunci yang menentukan keberhasilan dan kegagalan. Pendekatan ini dikembangkan oleh John Rockart lebih dari sepuluh tahun kemudian, dan ia yang diakui menerapkan konsep CSF ini pada system informasi.
Transformasi Susunan Strategi. Wiliam King mencetuskan istilah strategi set information (transformasi susunan strategi). Untuk menjelaskaan bagaiman misi, tujuan, strategi, dan atribut organisasional strategis lain (yang disebut organizational strategy set atau susunan strategy organisasional)digunakaan sebagaai dasar untuk mengembangkan tujuan MIS, menangani kendala, dan mengembangkan strategi desain. Proses pentransformasian susunan strategi organisasional menjadi susunan strategi MIS dinamakan MIS strategic planning process (proses perencanaan strategis untuk MIS). Pendektn ini berpengaruh sangat besar terhadap strategi MIS yang berkembang secara alamiah dalam strategi perusahaan.
Siklus Hidup Sistem Yang Diperluas. Pada awal tahun 1980-an terlihat adanya perluasan SLC dengan tujuan untuk memberikan tempat kepada perencanaan top-down dan juga untuk pemastian kualitas post-implementasi.
Fase perencanaan strategis lebih dulu dilakukan daripada siklus hidup system. Pada fase ini eksekutif menentukan susunan strategi organisasional.
Fase evaluasi menurut King adalah peninjuan kembali post-implementasi, yang hal ini kita msukkaan daalam fase control operasi. Review dilakukan dengan tujuan untuk memastikan validitas teknis dan organisasional. Validitas teknis mengacu pada arsitektur system baru. Berkaitan dengan ini akan ditanyakan
apakah system yang diimplementasikan sesuai dengan spesifikasinya? Validitas organisasional , sebaliknya, mengacu pada penggunaan system. Apakah system dapat digunakan sesuai dengan yang diharapkan?
Pembahasan kita menenai tinjauan post-implementasi terutama berkaitan dengaan validitas teknis, dan evaluasinya paling baik apabila dilakukan oleh pihak ketiga, misalnya auditor EDP. Pemastian validitas organisasional dapat dilakukan oleh spesialis informasi sebagai aktivitas tindak lanjutnya bersama dengan pemakai.
Yang terakhir, King menyertakan fase penyelesaian yang berkaitan dengan pembuangan system bila ia tidak bisa dimanfaatkan lagi. Menurut King, perusahaan tidak hanya membuang atau mengesampingkan system yang tidak terpakai lagi tersebut, namun ia harus merencanakan pembuangan itu. 

ERA MODERN 

Sekarang ini kita berada di era SPIR modern. Perusaahaan tidak hanya merencanakan bagaimana ia menggunakan sumber-sumber informasinya, namun status sumber-sumber informasi tersebut juga mempengaruhi rencana strategis dari keseluruhan organisasi.
Bila perusaahaan melakukan rencana dengan cara ini, ia akan mendapat stok kemampuan informasi sebagaimana yang ia pertimbangkan untuk dilakukan di masa mendatang. Penaksiran yang dilakukan diri sendiri ini memungkinkan eksekutif untuk mengkoreksi penyimpangn di dalam system informasi yang mungkin akan menggerakkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Ia juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kekuatan yang bisa digunakan untuk memperoleh keuntungan kompetitif.

MENEMPATKAN PERENCANAAN INFORMMASI STRATEGIS DALAM PERSPERKTIF

Tak ada orang yang begitu peduli terhadap pokok bahasan perencanaan informasi strategis selain William King. Namun ia yakin bahwa perencanaan seperti itu mungkintelah berlangsung lama. Ia melakukan studi bersama professor T.S Raghunathan dari University Of Toledo dimana ia mengemukakan bahwa perusahaan akan lebih mendapatkan keuntungan dari perencanaaan system tingkat bawah daripada mendapatkannya dari perencanaan strategis tingkat yang lebih tinggi. Nampaknya banyak perusahaan mempunyai anggapan bahwa bila dengan SPIR yang sedikit penampilan perusahaan akan baik , maka dengan SPI yang lebih besar mestinya penampilan tersebut juga akan lebih baik. Perusahaan-perusahaan tersebut terlalu memperhatikan formalitas proses perencanaan dan kurang dalam merealisasikan pengimplementasian rencana tersebut. King merasa bahwa situasi pada saat itu seharusnya tidak melebih- lebihkan kemampuan SPIR.
Sementara hal ini jelas-jelas menjadi usul yang baik. Konsep perencanan informasi memberikan gmbaran mengenai point yang penting dlm pembahaasan kita. Perusahaan tidak boleh hanya merencanakan bagimana menggunakan sunmber-sumber informasinya, namun juga harus menyertakan sumber-sumber tersebut dalam perencanaan jangka panjang untuk keseluruhan organisasi. Orang yang berperan dalam menjalankan hubungn timbale balik ini adalah CIO

4.       4. MANAJEMEN DARI END-USER COMPUTING
Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan, terutama dalam bentuk mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unitpelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengolah sumber- sumber informasi yang tersebar tersebut . dalam bagian in, kita akan meneliti gejal-gejalanya dan mencari beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol yang diharapkan.
JENIS END-USER
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis.
End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus

Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi. Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Klasifikasi ini terlalu luas. Ia memasukkan pemakai yang tidak mempunyai pemahaman komputer (end-user non-pemrograman) dan pemakai yang merupakan spesialis informasi (personel pendukung profesional, personel pendukung komputerisasi end-user, dan pemrograman DP). Dua jenis yang terakhir seharusnya bahkan tidak termasuk ke dalam area pemakai.
Kita telah mnggunakan istilah end-user computing untuk menjelaskan pengembangan sistem berdasarkan komputer oleh orang yang mengunakan output dari sistem tersebut. Penekanannya adalah pada pengembangan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Suzanna Rivard dari Ecole des Hautes etudes Commerciales, Montreal dan Sid L. Huff dari University of Western Ontario
dalam study mereka terhadap 272 end-user. Mereka membatasi klasifikasi mereka terhadap tiga kategoti tengah yang dikemukakan oleh Rockart dan Flannery:
User tingatan perintah
Pemrograman end-user
Personel pendukung fungsional
Hal ini nampaknya merupakan kesepakatan yang masuk akal, dan kita menganggapnya sebagai klasifikasi end-user. Ia tidak menyertakan pemakai yang tidak mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistemnya sendiri, dan juga spesialis informasi yang ditugaskan dalam unit pelayanan informasi, ia juga mengetahui, dengan memasukkan atau menyertakan personel pendukung fungsional, bahwa departemen pemakai dapat memperoleh spesialis komputernya sendiri.
Walaupun klasifikasi Rockart dan Flannery nampaknya terlalu luas untuk standar sekarang ini, namun studi mereka memberikan kontribusi yang penting bagi end- user computing, karena mereka mengungkapkan bahwa tak ada end-user khusus. Ada benyak jenisnya, tergantung pada tingkat pemahaman komputer dari pemakai, dan setiap jenis tersebut mempunyai kebutuhan sendiri-sendiri. 

APLIKASI END-USER POTENSIAL 

Nampaknya beralasan bila ada anggapan bahwa end-user lebih berusaha menerapkan aplikasinya untuk memenuhi kebutuhan informasinya sendiri atau kebutuhan informasi untuk unitnya, dari pada untuk kebutuhan informasi perusahaan. Oleh karena itu, end-user sebenarnya tidak mengembangkan aplikasi pemrosesan data, MIS, dan otomatisasi kantor, seperti voice mail dan video conferencing, sebab ia biasanya mengimplementasikan secara umum. Juga, end-user sebenarnya tidak boleh mengembangkan expert system karena sistem ini mempunyai sifat khusus.
Hal ini berarti bahwa end-user computing hanya terbatas pada aplikasi DSS dan otomatisasi kantor, seperti word processing, pengiriman elektronik, dan pengkalenderan elektronik, yang dapat disesuaikan dengan sekelompok kecil pemakai.
Dengan memahami aplikasi yang mana yang mungkin dikembangkan dan yang mungkin tidak bisa dikembangkan oleh end-user , maka hal ini akan menjadi teka-teki bagi arah perkembangan en-user computing. Ia membrikan indikasi mengenai bagaimana end-user dan spesialis informasi akan berdampingan dimasa mendatang. 

TAHAP PERTUMBUHAN END-USER COMPUTING 

Selama jangka waktu yang pendek ketika end-user computing telah mendapatkan popularitas, para pemakai dan aplikasi mereka menjadi lebih canggih. Kita telah melihat bagaimana Richard Nolan menggunakan tahapan siklus hidup untuk mendefinisikan evolusi jangka panjang penggunaan perusahaan dalam penggunaan komputer. Cara yang sama dapat dilakukan untuk mendeskripsikan evolusi end-user computing dalam perusahaan.
Sid Huff bersama dengan Malcolm Munro, profesor pada University of Calgary, dan Barbara Marin, seorang konsultan free-lance, menjelaskan bagaiman aplikasi end-user berevolusimelalui tahapan pertumbuhan dan menjadi lebih matang pada setiap tahapan tersebut. Mereka mendefinisikan kematangan dengan istilah connectivity – yaitu kemampuan aplikasi-aplikasi untuk saling berinterface melalui transfer data.
Isolasi, selama tahap isolasi, pemakai melihat tiap aplikasi sebagai entry yang terpisah. Pemakai menerimadukungan nyata yang sedikit dari sistem dan pemakai ini menggunakan sistem tersebut terutama untuk mendapatkan pengenalan dengan pemrosesan komputer. Sound-Alone, pemakai mulai melihat hubungan logis antara sistem-sistemnya.
Dalam usahanya untuk memadukan sistem tersebut, pemakai biasanya akan memasukkan kembalioutput dari satu sistem untuk meberikan input kepada sistem lain.
Integrasi Manual, para pemakai mulai menukarkan data diantara mereka dan dengan fasilitas komputerisasi sentral. Namun demikian, pertukaran ini dilakukan dengan mentransfer file dari satu program ke program yang lain biasanya dalam bentuk disket. Contohnya adalah penggunaan file dBASE sebagai input bagi spreadsheet 1-2-3. jika pelayanan informasi tidak menentukan standar untuk aktivitas ini, maka pemakai mebuat standarnya sendiri.
Integritas Otomatisasi, pemakai bisa menukar data dengan database sentral dengan menggunakan jaringan komunikasi . pertukaran ini dilakukan oleh DBMS yang mengelola database sentral. Agar dapat membuat dan mengunakan system ini, pemakai harus menyesuaikan standar yang telah ditentukan oleh pelayanan informasi.
Integrasi Terdistribusi, pada tingkat kematangan yang paling tinggi ini, aplikasi end-user berada pada tingkat organisasional, kelompok kerja, dan pemakai perorangan. Database terpisah didistribusikan ke seluruh perusahaan pada setiap tingkat, dan integrasi dilakukan oleh DBMS terdistribusi.
Professor Munro dan Huff, bersama dengan mahasiswa S2 dari University British Columbia, Gary Moore, mempelajari status end-user computing di 47 organisasi, dan mendapati bahwa tak ada perusahaan yang dijadikan obyek studi tersebut telah mencapai tahap kematangan integrasi terdistribusinya. Mungkin hal tersebut disebabkan adanya kebutuhan DBMS yang lebih canggih untuk
mendukung database terdistribusinya. Namun demikian, muff, Munro, dan Martin, mendapatkan suatu kesimpulan bahwa, “walaupun dengan alat yang lebih baik, pasti akan ada hal (point) – yang belum diketahui – yang berada diatas jangkauan pemakai, yang tidak akan bias dijelajahi oleh pemakai.

Sumber :
rahmiati.stmik-amik-riau.ac.id/upload/sim.pdf
ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7295/manajemen.pdf