^-^

selamat datang di Pricilia's bLog and ENJOY THE POST ^-^

Jumat, 16 Maret 2012

Ruang Lingkup Laporan Keuangan

A.Laporan Keuangan


1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
                     Neraca
                     Laporan laba rugi
                     Laporan perubahan ekuitas
                     Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
                     Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalahaktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Sedangkan menurut beberapa ahli pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut :
                     Menurut Drs.S.Munawir
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
                     Menurut Drs.Djarwanto.P.S
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan.
                     Menurut Myer, Financial Statement Analysis
Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.

                     Menurut SAK
Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
                     Menurut Drs.Dwi Prastowo.D, M.M, Akt
Laporan Keuangan adalah merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri.


2.Tujuan Laporan Keuangan
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
a.       memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat ini,
b.      memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan saat ini,
c.       memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu,
d.      memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu,
e.       memberikan informasi tentang perubahaan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan,
f.       memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam satu periode,
g.      memberikan informasi tentang catatan – catatan atas laporan keuangan.


3. Syarat-Syarat Laporan Keuangan:
Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan
a.                   Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
b.                  Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
c.                   Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
d.                  Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
e.                   Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada  waktunya
f.                   Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
g.                  Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.


4. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan :
a. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan laporan final.
b. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan yharga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
c. Adanya pengaruh daya beli uang berubah.
d. Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang.
e. Laporan keuangan bersifat historis.
f. Pihak Yang Memerlukan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan berbagai tujuan. Tujuan utamanya adalah untuk kepentingan pemilik dan manajemen perusahaan dan memberikan informasi kepada berbagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap perusahaan.
Hal ini berarti pembuatan dan penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan.
Berikut ini penjelasan masing – masing pihak yang bekepentingan terhadap laporan keuangan.
a. Pemilik perusahaan
Dengan menggunakan laporan keuangan, pemilik perusahan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer biasanya diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai dan menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya.
             b. Manager atau pimpinan perusahaan
Laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan oleh pemilik perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan oleh manajemen untuk :
1) mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan,
2) mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses, atau produksi,
3) mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab,
4)  menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.


C. Investor
Laporan keuangan digunakan oleh para investor untuk mengetahui jaminan investasinya dan mengetahui kondisi kerja / kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Selain itu, investor juga menggunakan laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya.

       D. Kreditur / banker
Kreditur jangka panjang ini menggunakan laporan keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan beban-beban bunganyadan untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan.

E. Pemerintah
Laporan keuangan digunakan oleh pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahan serta digunakan sebagai dasar perencanaan pemerintah.


F. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai hal. Perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan pada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.


5. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu

B. Laporan keuangan yang lengkap
Terdiri dari komponenkomponen berikut ini:

                     Neraca (Balanced),
yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca  harus memenuhi persamaan akuntansi  dan umumnya bebentuk:

  • Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan
  • Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah

                     Laporan perubahan Modal (Capital Statement)
yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals). Masih terdapat bentuk lain asalkan tidak menyimpang dari persamaan akuntansi.
Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi. Dalam laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal menjadi modal akhir.

Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan modal adalah:
a.       Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
b.      Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba, maka besarnya laba akan menambah modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka besarnya rugi akan mengurangi modal awal.
c.       Setoran modal atau tambahan investasi yaitu penambahan investasi modal oleh pemilik selama periode akuntansi berjalan. Setoran modal ini akan akan menambah besarnya modal awal.
d.      Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik. Pengambilan pribadi ini akan mengurangi besarnya modal awal.

Adapun bentuk laporan perusahaan modal adalah sebagai berikut :
                     Laporan Rugi laba (income statement)
yaitu laporan systematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan Biaya (Expenses).
Adapun unsur – unsur dari laporan rugi-laba adalah sebagai berikut:
A. Pendapatan
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang termasuk pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana yang merupakan pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).
B. Beban
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non operasional yaitu beban yang di krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha pokok perusahan.
C. Saldo rugi-laba
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian pendapatan danjumlah rincian tersebut diatas.

Bentuk laporan rugi-laba dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu:
A. Laporan rugi-laba berbentuk singel step
Bentuk ini juga disebut bentuk langsung yaitu bentuk laporan rugi-laba yang menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi satu kelompok. Cara menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan baik pendapatan operasional maupun pendapatan non oiperasional. Kemudian bagian kedua merupakan perincian beban baik beban operasional maupun beban non operasional. Setelah itu bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang merupakan selisih antara juml;ah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.


B. Laporan rugi-laba berbentuk multiple step
Bentuk ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur pendapatan maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan usaha non operasional dan usaha non operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua adalah perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan maupun beban non oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi – laba bersih.
Dalam menyusun laporan rugi – laba sebaiknya unsus beban disusun secara urut dari jumlah terbesar ke jumlah terkecil kecuali unutk beban serba – serbi atau beba lain – lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar